Sabtu, 27 November 2010

WHEN SUUDZON RUIN OUR FRIENDSHIP

Assalamualaikum Warohmatullahi Wabarokatuh
Bismillahirrohmaanirrohiim

Lama saya baru dapat memahami apa makna dan arti sesungguhnya dari kata suudzon. Baru beberapa saat yang lalu ketika saya jalan-jalan menjelajahi dunia maya melihat beberapa postingan di beberapa website yang saya cari melalui aplikasi carian Google se...arch

Sebahagian dari prasangka adalah dosa. Islam itu sangat indah, perkara prasangka pun telah di tetapkan dalam Islam. Muslim, tidak boleh suudzon (berprasangka negatif) kepada saudaranya. Dengan suudzon, kita jadi tidak mahu menerima yang dikatakan saudara kita yang lain. Menolak secara langsung.

Tapi, bagaimana kalau kita tahu sesuatu yang buruk tentang saudara kita, atau aib saudara kita? Barangsiapa menutupi aib saudaranya, maka Allah akan menutupi aibnya di akhirat kelak. Subhanallah. Inilah Islam, yang menjadikan kita sangat berbeza dengan orang lain, menjadikan hidup ini lebih indah.

beberapa waktu yang telah lalu (sekitar lebih kurang 2 minggu sahaja) saya berkenalan dengan seorang sahabat bernama Annisa.

Pada hari ini, Jumaat tarikh 26 November 2010, kira-kira pukul 14.25 petang tadi ketika saya baru saja menandakan Annisa dalam sebuah imej album saya .... beberapa ketika selepas itu saya telah terus menyampaikan mesej kepadanya: "sila lah Annisa jangan sampai ada orang lain yang tahu tentang imej ini, sementara itu saya telah mengunci album imej saya ini dengan setting hanya dia sahaja yang boleh melihat imej saya itu. bisa kan? " , Tanya saya kepada Annisa dengan penuh pengharapan dan percaya kepadanya "Hanya Annisa yang yang saya tandakan dalam imej ini, saya meneruskan perbualan melalui chat antara saya dan Annisa waktu itu.

masih dalam masa chat pada saat itu melalui aplikasi jejaring sosial pertemanan Facebook, ada notice yang menyatakan bahawa Annisa menghantar sesuatu ke dinding saya. Tiba-tiba hati saya menjadi menggelegak pada saat itu. Ketika saya membuka notis itu, saya lihat imej saya yang baru saja di dalamnya saya telah menandakan Annisa.

ooo anak ni tidak boleh dipercayai ", gumanku. Ni anak minta saya damprat kerana tidak boleh dipercayai.

begitu saya beritahu kepada Annisa tentang kejadian ini, Annisa langsung menjawab, "bahawa dia tidak memahami apa yang saya maksudkan" saya malah jadi bingung ni katanya.

seketika itu saya menitiskan air mata mendengar apa yang diucapkan Annisa tentang perkara ini. Astagfirullahal adzim. Subhanallah saya mengucap. saya telah sungguh-sungguh berprasangka buruk terhadap Annisa sahabat baru saya dalam facebook.

Annisa, maafkanlah saya ..... beri maaf lah saya.. Saya telah suudzon kepada Annisa. Namun sampai saat ini ketika catatan ini saya buat Annisa belum lagi menjawab maaf saya.

Ya Allah maafkanlah saya yang telah berprasangka buruk terhadap seorang sahabat saya, maafkanlah saya yang telah merusak persahabatan saya, maafkanlah saya yang telah suudzon kepada Anissa. Kabulkan ya Allah. Semoga sahaja Annisa membaca note ini dan kami tetap menjadi sahabat. Amin ya Allah

bY SHABRIN LG
for DA'WAH BY POEM

on November 26th, 2010

Jumat, 19 November 2010

LOVE IN A MIRROR FRAME (CINTA DALAM SEBINGKAI CERMIN)

LOVE IN A MIRROR FRAME

This is a note that is still stored in my memory is not written. When I remember: "Someday I will definitely return to "my village" from “the ground overseas." Then I write this into a script written of my note.

With the remnants of memory that is hard to be remembered ..... because now I will have to wander over the life of life present in the "land of the overseas" is.
These are pieces of a dream that went through my subconscious that I could still remember.

When My Age is on Multiple of 10

I still remember
when I was still under ten years
when I was in awe at the beauty of the inhabitants of the night
I saw the glint of starlight twinkling
and the moon in the extensive sky ...
got a question in my heart
who is the creator of all this ..?

I still imagine ..
when I was still under twenty years
when I looked at the beauty of nature of the inhabitants of the earth
I could see I was not living alone
suddenly crossed ...
question in my heart
who will be my spouse and how will be my life?

still fresh in my memory ..
when I was still under thirty years
I look at my child's face
I live my life
got I question in my heart
what is the purpose of my life?

It seems like just yesterday when I firstly take my step
I saw a face that was no longer young
multiples of four decades
I looked at my youth ... flashback at my life
and I keep questioning
what I've done throughout my life overseas is it meaningful to other people .. for my brothers and sisters ...?


Aulia ZD


The second verse on this record I'm sure as a normal human being .. surely everyone will be, is and has experienced this ..... the full transition period of life.
"Hhhhhhhhmmmmmm", the world is so beautiful for some even almost to everyone ...

First love pass you by but it was not easy to forget, love almost interwoven both so I do not have life. Life is still hanging in the air ............. The second reason that makes the love of my life I've ever felt left .......

The third verse .
This is the moment of determining the future of life that I must live. I still remember when I've decided who the companion of my life so I feel ready to face it, both my parents ask me. "What is the purpose you married?", O my son, they asked. With a loud and once again I answered confidently, "I got married just two goals, O my father and mother". As I think I took a deep breath and then I go on my answer. The first is to "worship because lillahi ta'la" and the second is to "continue the descent." .

Undergoing a marriage bond was not only binding between me and my companion only but more than this, because this is the uniting of two families.


Today .. at the time living in a marriage it turns out I realized that both of the love that never stopped in my life is just a hidden wisdom ........ because Allah is the Knower of all things. Allah is the Supreme Essence Fair ... when we ask for a butterfly Allah gave us a caterpillar who became cocoons and chrysalis has now become a butterfly is very, very beautiful

My love in a marriage with a mirror frame that reflects life and life has ever gone through was framed with insulation barrier which is the basis of marriage to this day .. because the two objectives namely: "worship because lillahi ta'la" and the second is to "continue the descent."

O Allah is Hearer, All-Just, All-Seeing and You are the Great Planner of all things. Turn down my request to live my life to the families who sakinah waromah wa maddah in a the frame mirror of our love to save us, our happy life on earth and in the Hereafter. O Allah. Amen ....

----------

Ini adalah sebuah coretan ku yang masih tersimpan dalam memori yang tidak tertulis. Ketika ku ingat : ”suatu saat aku pasti akan pulang ke ”kampung halaman” dari tanah perantauan”. Lalu kutuliskan ini menjadi sebuah naskah coretan yang tertulis.

Dengan sisa-sisa daya ingat yang memang sulit untuk diingat-ingat..... karena saat ini akupun telah merantau sepanjang usia kehidupanku hadir di ”tanah perantauan” ini.
Inilah serpihan-serpihan mimpi yang terlintas dalam alam bawah sadar yang masih mampu ku ingat.

Saat Usiaku Kelipatan Sepuluh

Aku masih ingat
ketika usiaku masih di bawah sepuluh tahun
saat aku terkagum-kagum pada indahnya penghuni malam
kulihat kilauan kerlap-kerlip cahaya bintang
dan bulan di angkasa luas...,
ada tanya jiwa di dalam hati
siapa pencipta semua ini ..?

masih terbayang ..
ketika usiaku masih dibawah dua puluh tahun
saat aku memandang indahnya alam penghuni bumi
kulihat aku hidup bukan sendiri
terlintas selayang ...
ada tanya jiwa pada hati
siapa pasangan hidupku dan seperti apa kehidupan ku kelak di kemudian hari?

masih segar dalam ingatan ku..
saat umurku masih dibawah tiga puluh tahun
ku tatap wajah anak-anaku
ku jalani kehidupan ku
ada tanya jiwa pada hati
apa hakikat dan tujuan hidupku?

Rasanya masih kemarin ku injak langkah dikehidupanku
Kulihat raut wajah yang sudah tidak muda lagi
kelipatan empat puluhan
kutatap masa mudaku... kurenungkan kehidupan ku
jiwa tetap bertanya pada hati
apa yang telah kulakukan sepanjang perantauan hidupku
bermakna bagi orang lain.. bagi saudara-saudariku ...?

Aulia ZD

Bait kedua pada catatan ini aku haqqul yakin sebagai manusia normal.. pasti semua orang akan, sedang dan telah mengalami ini .....masa yang penuh pancaroba kehidupan. ”Hhhhhhhhmmmmmm”, dunia yang begitu indah bagi sebagian bahkan hampir bagi semua orang...

Cinta pertama yang berlalu begitu saja namun memang tak mudah untuk dilupakan, cinta kedua begitu hampir terajut aku belum mempunyai kehidupan. Kehidupan yang masih tergantung di awang-awang............. alasan inilah yang membuat kedua cinta yang pernah kurasakan pergi meninggalkan kehidupanku

Bait ketiga.
Inilah saat-saat penentuan masa depan kehidupan yang mesti aku jalani. Aku masih ingat ketika aku telah memutuskan siapa pedamping hidupku begitu aku merasa siap untuk menghadapinya, kedua orang tuaku malah bertanya kepadaku. ”Apa tujuan kamu menikah?”, wahai anakku, tanya mereka. Dengan lantang dan sekali lagi dengan haqqul yakin aku menjawab, ”tujuan aku menikah hanya dua duhai ayah dan ibuku”. Sambil berpikir aku menghela napas panjang lalu aku teruskan jawabanku. Yang pertama adalah untuk ”beribadah karena Lillahi ta’la” dan kedua adalah untuk ”meneruskan keturunan”. .

Menjalani sebuah ikatan perkawinan ternyata tidak hanya mengikat antara aku dan pedamping hidupku saja tapi lebih dari sekedar ini, karena ini adalah menyatukan dua keluarga.

Hari ini.. pada saat menjalani kehidupan dalam sebuah ikatan perkawinan ternyata aku baru sadar bahwa kedua cinta yang pernah singgah dalam kehidupanku hanyalah sebuah hikmah tersembunyi........ karena Allah lah yang Maha Mengetahui segala sesuatu. Allah lah Dzat yang Maha Adil ... pada saat kita meminta kupu-kupu Allah memberi kita ulat yang kemudian menjadi kepompong dan kepompong itu kini menjadi seekor kupu-kupu yang sangat-sangat indah

Cinta ku dalam sebuah ikatan perkawinan dengan bingkai cermin yang mereflksikan hidup dan kehidupan yang pernah kulalui ternyata telah dibingkai dengan sekat pembatas yang merupakan dasar perkawinanku sampai hari ini .. karena 2 tujuan yakni : ”beribadah karena Lillahi ta’la” dan kedua adalah untuk ”meneruskan keturunan”.

Ya Allah yang Maha Mendengar, Maha Adil, Maha Melihat dan Maha Mendengar Engkaulah sebaik-baiknya Perencana segala sesuatu. Kabulkanlah Ya Allah permohonan ku untuk menjalani kehidupan ku menuju keluarga yang sakinah mawaddah warohmah dalam sebuah cinta berbingkai cermin hingga menyelamatkan kami, membahagiakan kami hidup didunia dan di akhirat kelak ya. Allah Amin....

By AULIA ZD
For DA'WAH BY POEM

on November20 Th, 2010

Kamis, 18 November 2010

"LOVE" (VERTICAL LOVE IS HABLUMINALLAH AND HORIZONTAL LOVE IS HABLUMINANNAS)

Love needs not to say and simply said,
it just needed a soft hum
graceful manner with rumble of longing

Love does not need to be praised when it only can give,
doesn't need to be abused when it only able to receive,
for love at the center between both.
There are times when it could only give
and there were times when it can only receive

Love that is essential to give a more
than accepting,
receives unsolicited,
gives no hope of praise

Love that is essential is sincere
at the time of giving and receiving
when he appeared sincere
sincere at the time it lost



================================

L’AMOUR
(L’AMOUR VERTICALE EST POUR HABLUMINALLAH ET L’AMOUR HORIZONTALE EST POUR HABLUMINANNAS)

L’amour n’a pas besoin de dire et vient d’être dit,
il juste besoin d’un ronflement doux avec manière
gracieuse manquez rumble

L’amour n’a pas besoin d’être loué quand il
ne peut donner, pas besoin d’être insulte
alors que seulement la réception, car
l’amour est dans le centre entre les deux
Il y a des moments où il ne pouvait donner et
il y avait parfaois il ne pouvait accepter

Le véritable amour sera plus de bonheur à
donner qu’à recevoir, accepter non sollicités,
ne donnait aucun espoir de louange

L’amour essential est sincère et honnête
au moment où il est apparu, prêts au moment
où il a perdu


================================

CINTA

(CINTA VERTIKAL ADALAH UNTUK HABLUMINALLAH
DAN CINTA HORIZONTAL ADALAH UNTUK HABLUMINANNAS)


Cinta tak perlu berucap dan sekedar berkata,
ia hanya perlu senandung lembut
dengan rentak gemulai bergemuruh rindu

Cinta tak perlu dipuji ketika hanya bisa memberi,
tak perlu dimaki saat hanya bisa menerima,
karena cinta berada ditengah dintara keduanya.
Ada kalanya ia hanya bisa memberi
dan ada saatnya ia hanya dapat menerima

Cinta yang hakiki kan lebih banyak memberi
dari pada menerima,
menerima tak diminta,
memberi tak berharap pujian

Cinta yang hakiki adalah ikhlas
pada saat memberi dan menerima
tulus pada saat ia muncul
rela pada saat ia kehilangan

By AULIA ZD
In English By DEE YAA
In French By SHANT DHAMAYNTI
for : DA'WAH BY POEM

on MEI 20th, 2010

Selasa, 16 November 2010

SINCERITY

In going through life, every Muslim must always be sincere in running it. He must always sincerely accept any fate that happened, whatever he feels, whether painful or pleasant. All of it comes from ALLAH. He is the all know what is best for His creatures.

Allah ordered the believers to live strongly and sincere to ALLAH in their religion.

"Except those who repent (from hypocrisy), do righteous good deeds, hold fast to Allah, and purify their religion for Allah (by worshipping none but Allah, and do good for Allah's sake only, not to show-off), then they will be with the believers. And Allah will grant to the believers a great reward."(An-Nisa '[4]: 146)

In deeds and worship, a true believer never tries to get love, satisfaction, appreciation, attention, and praise from anyone except Allah. The desire to get all that from worldy things is a sign that he failed to confront her face to Allah with sincerity and purity. In fact, we often find people who "do good deeds or conduct of worship for other purposes besides getting good pleasure of Allah." For example, there are people who brag for helping the poor or intend to get the honor as he performs an important religious orders, such as prayer. Those who establish regular prayer, doing good to be seen, mentioned in the Qur `an,

"O you who believe! Do not render in vain your Sadaqah (charity) by reminders of your generosity or by injury, like him who spends his wealth to be seen of men, and he does not believe in Allah, nor in the Last Day. His likeness is the likeness of a smooth rock on which is a little dust; on it falls heavy rain which leaves it bare. They are not able to do anything with what they have earned. And Allah does not guide the disbelieving people."(Al-Baqarah [2]: 264)

In daily life Allah has given too many examples to us to do all the charity and works with all sincerity for the purpose of getting his pleasure, one of them through the sincerity of "nature" as follows:


A tree never count how many leaves it has.
When autumn is coming, it let the leaves falling,
when it's spring, its leaves are re-arising

A tree never blame the wind
which falls the leaves,
never blame the caterpillars decomposing its leaves
never even blame the sun shining on its leaves

Because a tree has sincerity in it
for anyone who needs it leaves

a group of clouds never had to count how many lumps it has
When clouds turns the lumps to rainfall
when hotness unite the lupms

a group of clouds never blame the wind
when carrying the lumps
never blame the sky when dripping the lumps
not even earth for dispel the lumps

Because clouds have been sincere
of its lumps to protect our natural
to cool down the universe


SINCÈRE

En prenant sa vie, tout musulman doit vivre toujours sincere. Il doit toujours sincèrement accepter le sort qui est arrive, tout ce qu’il ressent à la fois douloureux ou agréable. Tout vient de Dieu. Il est l’Omniscient ce qui est meilleur pour les créatures.

Allah a ordonné aux croyant de vivre comme une entreprise et sincère à Dieu dans leur réligion.

Sauf ceux qui se repentent et se réforment et collen à la religion d’Allah et sincères qui travaillent à leur réligion, parce que Dieu.
Alors ils sont avec ceux qui croient et demain Dieu donnera à ceux qui croient une grande recompense. (An Nisaa: 146)

Dans les faits et de culte, un vrai croyant ne cherche jamais à obternir l’amour, la satisfaction, l’appréciation, l’attention, et les éloges de personne, sauf Allah. Le désir d’obtenir tout ce que des êters humain est une signe qu’il n’a pas à affronter son visage à Allah avec sincérité et pureté. En fait, on trouve souvent des gens qui font de bonnes ouvres/culte pour toute autre fin que pour obtenir la grâce de Dieu. Par exemple, il y a des gens qui se vantent d’aider les pauvres/ l’intention de recevoir l’honneur quand il fait un important savoir religeux, tels que de prières. Lens gens qui prient/faire du bien si visible, il est mentionné dans le Coran.

Vous qui croyez, ne vous retirez (la charité) récompense en l’appelant et de blesser les sentiments du destinataire, telles que les personnes qui dépensent leur biens pour l’orgueil, croit pas en Allah et au Jour dernier. La parabole de l’homme comme la terre sur des rochers glissant et les pierres verse une pluie torrentielle, la roche deviant proper/pas survivre. Tout ce qu’ils ne contrôlent pas ce qu’ils gagnent, et Allah ne guide pas ceux qui ont mécru. (Al Baqoroh: 264)

Nécessité dans la vie quotidienne Dieu a donné de nombreux examples à nous de faire tous les actes de charité et en toute sincérité que dans le but d’obtenir la sincérité de Dieu, l’un d’eux grâce à la sincérité ‘naturels’, suivant:

Un arbre qui n’a jamais blâmé le vent quand il écrasé les feuilles, les chenilles ne blâme lorsque le feuilles se décomposent, et jamais blâmer le soleil brillait sur ses feuilles car un arbre a renoncé à ses feuilles poue ce qui en ont besoin.

Un groupe de nuages jamais compter ses morceaux, quand les nuages deviennent nuage de pluie, lorsqu’il est chaud réunir ces nuages.
Un groupe de nuages jamais blâmes le vent quand il a pris le nuage, jamais blâmer le ciel quand il se sépare, son groupe n’a jamais blâme la terre quand le groupe de divorce.
Parce qu’un groupe de nuages s’étaint portés volontaire pour protéger la nature pour notre apaisante.



IKHLAS

Dalam menempuh kehidupannya, setiap muslim harus senantiasa ikhlas menapakinya. Dia harus senantiasa ikhlas menerima segala takdir yang dialaminya, apa pun yang ia rasakan, baik menyakitkan maupun menyenangkan. Semua itu berasal dari Allah. Dialah yang mahatahu apa yang terbaik untuk makhluk-Nya.

Allah memerintahkan kepada orang-orang beriman untuk hidup sebagai orang yang teguh dan ikhlas kepada Allah dalam agama mereka.

“Kecuali orang-orang yang tobat dan mengadakan perbaikan dan berpegang teguh pada (agama) Allah dan tulus ikhlas (mengerjakan) agama mereka karena Allah. Maka mereka itu adalah bersama-sama orang yang beriman dan kelak Allah akan memberikan kepada orang-orang yang beriman pahala yang besar.” (an-Nisaa` [4]: 146)

Dalam perbuatan dan ibadahnya, seorang mukmin sejati tidak pernah berusaha untuk mendapatkan cinta, kepuasan, penghargaan, perhatian, dan pujian dari siapa pun kecuali Allah. Adanya keinginan untuk mendapatkan semua itu dari manusia adalah tanda bahwa ia gagal menghadapkan wajahnya kepada Allah dengan keikhlasan dan kesucian. Dalam kenyataan, kita sering menemukan orang yang “melakukan perbuatan-perbuatan baik atau melakukan ibadah untuk tujuan-tujuan lain selain mendapatkan keridhaan Allah”. Sebagai contoh, ada orang yang menyombongkan diri karena menolong kaum miskin atau bermaksud mendapatkan kehormatan saat ia melakukan perintah agama yang penting, seperti shalat. Orang-orang yang mendirikan shalat, melakukan kebaikan supaya terlihat, disebutkan di dalam Al-Qur`an,

“Hai orang-orang beriman, janganlah kamu menghilangkan (pahala) sedekahmu dengan menyebut-nyebutnya dan menyakiti (perasaan si penerima), seperti orang yang menafkahkan hartanya karena riya kepada manusia dan dia tidak beriman kepada Allah dan hari kemudian. Maka perumpaan orang itu seperti batu licin yang di atasnya ada tanah, kemudian batu itu ditimpa hujan lebat, lalu menjadilah dia bersih (tidak bertanah). Mereka tidak menguasai sesuatu pun dari apa yang mereka usahakan; dan Allah tidak memberi petunjuk kepada orang-orang yang kafir.” (al-Baqarah [2]: 264)

Dalam kehidupan sehari-hari pun Allah telah memberikan banyak contoh kepada kita untuk melakukan segala amal dan perbuatan dengan segala keihklasan untuk tujuan semata-mata mendapatkan keridhoan Nya, salah satunya melalui keikhlasan "alam" sebagai berikut :


Sebatang pohon tak pernah berhitung berapa daun yang dimiliknya.
Ketika musim gugur, gugurlah daunnya,
ketika musim semi, berpucuklah kembali dedaunanya.

Sebatang pohon tak pernah menyalahkan angin
ketika merontokkan daunnya,
tak pernah menyalahkan ulat ketika membusukkan daunnya...
pun tak pernah menyalahkan mentari menyinari daunnya

Karena sebatang pohon telah mengikhlaskan
daunnya bagi siapapun yang membutuhkannya

Serombong awan tak pernah berhitung berapa gumpalan yang dimilikinya
Ketika mendung menjadi hujanlah gumpalannya
ketika panas menyatulah kembali gumpalannya

Serombong awan tak pernah menyalahkan angin
ketika membawa gumpalannya
tak pernah menyalahkan langit ketika menderaikan gumpalannya
pun tak pernah menyalahkan bumi menyerakkan gumpalannya

Karena serombong awan telah mengikhlaskan
gumpalannya untuk melindungi alam menyejukkan kita


By Aulia ZD
In English by DEE YAA
In French by SHANTY DHAMAYANTI
For : DA'WAH BY POEM

TO LOVE ...AND BE LOVED BY ALLAH

Love to Allah
Call asthma of Allah
in every swing your steps
in every second of your time
in each beat of your veins

Love to Allah do deeds which Allah favored
in every movement of your body
in every mind
in each of your words

Love to Allah
was devoted to Allah
in each you want
in every your hope
with all your soul, your body and your heart

By SHABRIN LG
FOR DA'WAH BY POEM

on October 12th, 2010